Cari Berita

Jumat, Oktober 31, 2008

Seputar MOTOGP



Niat Itu Nilai Utama Ibadah


Katakanlah, “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya (syakilatihi) masing-masing”.

Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.”

(Al-Qur’an Surat al-Isra’ ayat 84)

Diriwayatkan dari Imam al-Shadiq as, bahwa beliau berkata, “Niat itu lebih utama daripada amalnya. Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya niat itu adalah amal”, kemudian beliau membaca ayat : ”Katakanlah : ”Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya (syakilatihi) masing-masing”, yaitu menurut niatnya.”

Islam telah mengikatkan nilai suatu ibadah dan kerja berdasarkan niatnya. Dengan demikian, Islam memisahkan nilai dan hasil suatu kerja atau ibadah seseorang. Nilai sebuah perbuatan dalam Islam tidak didasarkan pada hasil atau pencapaian yang dihasilkan oleh para pelaku, akan tetapi pada niat yang melatarbelakanginya, kesucian, serta besarnya kesungguhan di dalam usaha atau ibadah seseorang.

Contohnya, orang yang berhasil menemukan obat sebuah penyakit berbahaya telah menyelamatkan nyawa jutaan orang. Allah tidak menilai seberapa besar hasilnya juga jumlah orang yang telah terselamatkan dari kematian.

Allah menilainya dari perasaan dan keinginan yang terbentuk di dalam niat sang penemu. Jika usaha penemuannya itu hanya untuk mendapatkan keuntungan jutaan dollar, perbuatan ini tidak Allah anggap sebagai pengabdian yang memiliki nilai, kecuali semata-mata komersial.

Karena motif seperti ini tidak berbeda dengan seseorang yang menemukan suatu penemuan, senjata pemusnah, misalnya, yang mana usahanya itu didorong untuk memperoleh keuntungan finansial.

Sebuah perbuatan baik dan dianjurkan jika niat yang melatarbelakanginya berada di luar pengaruh ego, dan dilakukan semata-mata demi Allah dan hamba-hamba-Nya. Semakin besar penafian diri seseorang, maka semakin tinggi nilainya dalam pandangan Tuhan.

Rasulullah saww bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak melihat kepada (bagusnya) tubuh-tubuh kalian, tidak juga kepada (cermatnya) perhitungan kalian, tidak juga pada (banyaknya) harta-harta kalian, melainkan Dia melihat kepada hati kalian. Karena itu barangsiapa yang memiliki hati yang shalih niscaya Allah menyayanginya

Wallahu a'lam

Rabu, Oktober 29, 2008

Seputar MOTOGP


Fans Valentino Rossi

Seperti terlihat pada gambar saya disamping Motor tunggangan Valentino Rossi, sebagai Fans beratnya saya gak bosen-bosen berusaha Nonton, Browsing tentang Vale dan Kuda besi Tunggangannya, lihat dong aku lagi mejeng saat motor diparkir di Pitstop Yamaha-Viat he he he.....!

Inilah Tanah Kelahiranku


Assalamu'alaikum,

ASAL-USUL KOTA KEBUMEN

Ini mungkin jadi penambah Pengetahuan,
Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat
tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran
Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677,
saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat
tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak
patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram di zaman Sultan Agung ke
benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama
Panjer.

Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang
dilahirkan di desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno,
utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik,
berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan
jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya
bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno
kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo
ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.

1 Januari 2003 atau ratusan tahun kemudian, predikat lumbung pangan
andalan di Jawa Tengah selatan memang belum lepas dari daerah ini,
meski sempat terganggu dengan parahnya bencana banjir pada tahun 2000
dan 2001 lalu. Paling tidak, kelebihan stok padi 100 sampai 150 ribu
ton setahunnya, mampu menjadikannya salah satu penopang stok pangan
di Kedu dan Banyumas.

Bagaimanakah gambaran tentang pencapaian kiprah pembangunan daerah
ini sampai akhir 2002, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen,
Suroso SH, barometernya pada berbagai kemajuan yang menonjol pada
sektor-sektor pelayanan dasar bagi masyarakat, yaitu pendidikan,
kesehatan serta pemukiman dan prasarana wilayah (kimpraswil).

"Arah pembangunan Kabupaten Kebumen di era otonomi daerah ini sudah
jelas, di antaranya dengan menitikberatkan terlebih dahulu pada
pembangunan ketiga sektor itu," ujarnya.

Buat seluruh Kawula Kebumen, Semoga Kebumen lebih maju

Wassalam

MasMus
Cah Kebumen

Haruskah Kita jadi orang yang merugi?


Assalamu'alaikum wr, wb

Wal'asri, demi waktu, sesungguhnya kita itu selalu merugi,
Renungkan, waktu terus berjalan tanpa kompromi, dan kita kadang hanya terdiam bahkan sering malas-malasan. Padahal paling lama kita hidup 60-80 tahun, sementara hari demi hari, bulan dan tahun demi tahun, apa yang telah kita lakukan? mengabdi pada Alloh?, atau pada pekerjaan duniawi?, coba kita hitung bersama berapa banyak kita berbuat baik, dan berapa banyak kita berbuat dzolim, sementara Dosa itu bagaikan angin, tanpa kita bergerak dia sudah behembus ke seluruh tubuh kita. Seperti pernah saya dengar, seorang ulama berkata "sejak bangun tidur kita membuka jendela, Dosa sudah menunggu dihadapan kita, entah dari Mata, Mulut, Telinga, Tangan, Kaki dan bahkan Hati Kita, selalu saja tergoda untuk berbuat Dosa tapi untuk melakukan Kebajikan, pernahkah terpikir?" bahkan solat kita saja mungkin karena diwajibkan, itupun kita sebatas menunaikan kewajiban itu belum dapat pahala, karena hukumnya wajib itu dilaksanakan berpahala (mungkin) dan ditinggalkan Sudah pasti Dosa, jadi antara mungkin dan Dosa, artinya mungkin berpahala dan mungkin gak, Wallohu 'alam
Maka mungkin benar kata Abu Nawas "Kita tidak pantas masuk surga, namun kita juga tidak ingin masuk neraka" karena apa? karena memang kita lebih banyak Dosanya dari pada Pahalanya, maka hanya kemuliaan Allohlah yang bisa bikin kita masuk dalam surganya, Amiin!
Maka dari itu, kita hendaknya selalu Itighfar untuk membersihkan Dosa-Dosa kecil kita, karena sesungguhnya Alloh maha Pengasih lagi maha Penyayang, bagi umat yang selalu mengingatnya.

Wassalam
Cah kebumen

Maaf artikel ini khusus bagi kaum muslimin, seiman seagama, tapi bagi yang non muslim boleh saja membaca siapa tau jadi pertimbangan tersendiri