Manfaat Telur bagi Tubuh Kita
ADA kabar gembira bagi Anda yang gemar makan telur. Para ahli dari Kanada menyebutkan bahwa konsumsi telur secara moderat dapat menurunkan tekanan darah, yang digoreng apalagi.
Para ilmuwan ini menemukan bahwa telur beraksi mirip obat penghambat ACE, penurun hipertensi.
Saat kontak dengan enzim perut, telur memroduksi sebuah protein yang memblokade angiotensin, hormon yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Telur goreng merupakan benteng terbaik karena mereka memblokade angiotensin lebih banyak daripada yang direbus. Tapi, bukan berarti Anda mesti menggoreng semua makanan yang dikonsumsi.
Sebenarnya sangat sederhana penjelasannya, bahwa makan secukupnya–bukan sekedar mengikuti anjuran para ahli gizi–merupakan kunci bagi sehatnya tubuh.
Bahan makanan produk unggas telah lama jadi korban dan disalahkan. Mereka masuk daftar hitam, makanan buruk, tak menyehatkan. Bahkan ada yang menyebutkan makanan-makanan tersebut menyebabkan kanker.
Padahal selain mengandung kalsium yang luar biasa banyak, penelitian baru menyebutkan, produk unggas dan ternak dapat menurunkan risiko kanker.
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan kurang lebih 400.000 orang, mereka yang mengonsumsi kalsium lebih banyak cenderung tidak mudah terkena kanker usus.
Kalsium juga membantu penyerapan vitamin D, yang merupakan pelindung tubuh dari sejumlah kanker.
Jenis makanan lain yang dipersalahkan sebagai penyebab kanker adalah daging merah. Tentu saja ada benarnya bila konsumsinya berlebihan.
Tapi bila Anda benar-benar takut dengan apa yang Anda konsumsi, daging merah dapat digoreng dengan bir atau anggur merah agar risiko kanker bisa dikurangi.
Para ahli dari Universitas Porto di Portugal menemukan bahwa bahan-bahan ini (bir dan anggur merah) dapat menciptakan senyawa kimia baru yang membunuh kanker bila daging dimasak dalam suhu yang tinggi.
Daging merah merupakan sumber protein dan tenaga juga besi. Vitamin B juga terkandung banyak di dalamnya. Sangat penting bagi kesehatan sistem saraf, fungsi otak kita.
sumber : kompas.kesehatan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar